Minggu, 20 Oktober 2013

What's inside you?


Saya teringat salah satu nasehat yang disampaikan oleh pak ustadz di suatu kajian hari jum'at. Beliau memulai penjelasannya dengan sebuah analogi, kira-kira seperti ini penjelasannya (mungkin gak sama persis secara redaksional, #maap pak ustadz. tapi insyaaAllah intinya sama) :

'Hadirin sekalian yang dirahmati Allah, jika ada sebuah teko yang saat dituang mengeluarkan teh, berarti kira-kira apa isi teko tersebut?' tanya pak Ustadz.

ya pasti isinya air teh, jawab saya dalam hati  "isinya air teh pak ustadz" jawab hadirin
 
Pak ustadz tersenyum dan melanjutkan "Berarti jika teko tersebut berisi susu, pasti yang keluar juga akan susu, iya kan?"

"ya...,apa-apa yang dikeluarkan, maka sebenarnya itulah gambaran apa yang ada didalam.
sekarang mari kita perhatikan semua lubang yang ada di tubuh kita, apa yang dikeluarkannya?."

"kotoran..." jawab hadirin lagi.

Pak Ustadz kembali menjelaskan "Benar,  mata, lubang telinga, lubang hidung, semua lubang di tubuh kita mengeluarkan kotoran. kecuali satu lubang : MULUT alias LISAN. Maka hadirin sekalian, jikalau lubang mulut alias lisan kita ini pun sering mengeluarkan kata-kata kotor, makian, atau ucapan-ucapan yang tidak baik, maka mungkin 'ISI KITA' memang hanyalah kotoran. Maka mari kita jaga lisan kita, agar jadi pembeda antara mana yang insan bermanfaat, mana manusia yang hanya memproduksi kotoran'"

Sebuah nasehat sederhana yang sangat membekas. betapa seringnya lisan membuat seorang manusia terjerumus ke dalam dosa : Ghibah, Fitnah, ataupun perkataan-perkataan tidak bermanfaat lainnya #Astaghfirullah.... (╥_╥)

"Barang siapa menjamin bagiku apa yang ada diantara dua tulang rahangnya (lidah) dan yang ada diantara kedua kakinya (kemaluan), niscaya akan aku jamin surga baginya" (HR. Bukhari)

Ucapan dapat mengantarkan pengucapnya ke surga maupun nerakanya. Ucapan dapat menjadikan orang dihormati, disayangi, serta dipercaya, namun karena ucapan kita juga dapat dibenci, dijauhi, bahkan dilaknat.

Ada sebuah kisah menarik tentang nabi Isa 'Alayhis-salam,
pernah datang seseorang padanya yang membawa setumpuk kotoran menjijikkan, lalu dia meruahkan kotoran tersebut ke wajah nabi Isa. Setelah melakukan hal itu, ia pun menyumpah serapahi serta melaknat nabi lengkap dengan tuduhan jahat dan palsu. Lalu apa yang dilakukan sang al-Masih?

Ia hanya tersenyum mendengarkan dengan sabar hingga orang itu selesai. begitu orang tersebut selesai bicara, nabi Isa kemudian memberikan orang tersebut sebotol minyak wangi serta diucapkannya perkataan indah nan mulia. di doakannya orang tersebut dengan tulus dan rendah hati.

Pertanyaannya, mengapa nabi Isa melakukan hal tersebut??

"Lelaki itu memberiku kotoran busuk dan ucapan keji. Sayang aku tak punya yang serupa dengan itu untuk membalasnya" jawab Isa 'Alayhis-salam.

Begitulah, apa yang dikeluarkan, adalah gambaran stok isi yang ada didalam. lalu apa kira-kira yang selama ini kita keluarkan?? :) hehe
Rasulullah bersabda, “Jiwa seorang mukmin bukanlah pencela, pengutuk, pembuat perbuatan keji dan berlidah kotor” (HR. Turmudji dan Ibnu Mas’ud).

Semoga dapat diambil hikmahnya dan mari bersama belajar mengaplikasikan.

Wallahu'alam bisshowab.

Tidak ada komentar: