Senin, 25 Februari 2013

if we talk about l.o.v.e

Kalau ngomongin tema yang satu ini, pasti banyaaak bangedh peminatnya (pake 'd' ). terbukti. kalo rohis di kampus ngadain kajian, dan mengangkat tema 'pernikahan' alias munakahat, pasti pesertanya membludak, hehehe. 
yah, namanya juga fitrah. kata Allah dalam firman-Nya

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi allah-lah tempat kembali yang baik (surga) [qs.ali-imran: 14]" 

Entah bagaimana awalnya, cinta kemudian identik dengan pemuda (pemudi juga pastinya). mungkin karena para pemuda inilah yang suka menggembar gemborkan tentang cinta. mulai dari definisinya, aktifitasnya, hingga pengorbanannya (katanya). ngomongin soal pengorbanan, pasti sering kita dengar perkataan 

"kalo kamu cinta, buktiin dong! mana pengorbananmu buat aku". atau kata-kata 

"katanya kamu cinta sama aku, rela berkorban apapun demi aku? mana buktinya?",

Minimal kalo gak pernah denger langsung, pasti pernah liat di sinetron-sinetron TV #yeeaaaa, ketahuan hobinya nonton sinetron. hehe, kagak lah... di kontrakan saya gak ada TV, adanya cuma Leptop. jadi?? yaaa, nonton TV via online (sama aja,wkwkwkwkwk
Husss, ngelantur kemana-mana.baiklah, back to the topic! 
definisi cinta menurut yang pernah saya baca itu...,

adalah kekuatan yang mampu mengubah duri jadi mawar,
mengubah cuka jadi anggur,
mengubah malang jadi untung,
mengubah sedih jadi riang,
mengubah setan jadi nabi,
mengubah iblis jadi malaikat,
mengubah sakit jadi sehat,
mengubah kikir jadi dermawan,
mengubah kandang jadi taman,
mengubah penjara jadi istana,
mengubah amarah jadi ramah,
mengubah musibah jadi muhibah,
itulah cinta....

kalau versinya mbak Anna Althafunnisa,


cinta menurutku...,
Sekalipun cinta telah kuuraikan dan kujelaskan panjang
lebar.
Namun jika cinta kudatangi aku jadi malu pada
keteranganku sendiri.
Meskipun lidahku telah mampu menguraikan dengan
terang.
Namun tanpa lidah,
cinta ternyata lebih terang
Sementara pena begitu tergesa-gesa menuliskannya
Kata-kata pecah berkeping-keping begitu sampai
kepada cinta
Dalam menguraikan cinta, akal terbaring tak berdaya
Bagaikan keledai terbaring dalam lumpur
Cinta sendirilah yang menerangkan cinta
Dan percintaan.

cinta...cinta... 
bener gak sih, ia menuntut sebuah pengorbanan, just like what the television said?. 
the answer is : yes, it have to!. 
so, what kind of 'sacrifice' ato pengorbanan yang harus kita berikan? 
merelakan diri menghabiskan waktu nemenin pacar kah? 
mengalah untuk merelakan tabungan demi membeli kado buat sang kekasih? atau yang paling menyedihkan, tapi yang sekarang marak terjadi adalah, memberikan kehormatan diri pada dia yang disebut sebagai 'pujaan hati'? Na'udzubillahi min dzalik..... semoga Allah menjaga kita dari dasyatnya bujuk rayu setan yang melenakan dan mengaburkan makna cinta. 

kawan, saya gak bermaksud untuk menghakimi atau menyalahkan, karena merasa sudah benar. hanya ingin sedikit berbagi dan mengingatkan (kepada semua, terutama kepada diri sendiri khususnya), karena sebagai sesama saudara (semua muslim kan saudara, saudara seiman ^^) sudah menjadi kewajiban untuk saling menjaga. 
Ngomongin masalah cinta, jika bisa saya ambil kesimpulan, ada 2 jenis cinta yang ada di dunia. yang pertama adalah cinta yang memuliakan, yang kedua adalah cinta yang menghinakan. 

Cinta jenis pertama, yaitu yang memuliakan adalah contoh cinta yang dimiliki seorang Khadijah kepada Muhammad Sallallahu 'alaihi wasalam
wanita ini adalah wanita yang amat terpandang, cantik dan kaya raya di masanya. sebelum masuk islam, ia telah dipandang mulia oleh masyarakat disana. dan ketika ia memeluk agama Islam, dan turut berjuang dalam menegakkan agama islam, bersama belahan jiwanya, Muhammad sallallahu 'alaihi wasalam, ia pun menjadi wanita utama dan mulia, tak hanya pada pandangan manusia, tapi juga menurut pandangan Allah SWT. 
Semua pasti sudah pernah mendengar, kisah melegendanya mereka. ketika wahyu pertama kali turun, dan Rasulullah datang pada khadijah dengan tubuh menggigil dan ketakutan, khadijah hadir memberikan kehangatan dan ketenangan. pun begitu setelahnya, saat semua orang mendustakan Rasulullah dan memusuhinya, Khadijahlah yang selalu setia mendampingi, menguatkan langkahnya, dan menyokong dakwahnya. hal ini membuat Rasulullah begitu mencintainya, hingga tak satupun dari istrinya yang lain sepeninggalnya, yang dapat menggantikan posisi Khadijah di mata Muhammad. 

“Ia beriman kepadaku ketika semua orang kufur, ia membenarkan aku ketika semua orang mendustakanku, ia melapangkan aku dengan hartanya ketika semua orang mengharamkan (menghalangi) aku dan Allah memberiku rezeki berupa anak darinya.” kata Rasulullah saat mendengar 'Aisyah yang cemburu mencemooh Khadijah. (Mazin bin Abdul Karim Al Farih dalam kitabnya Al Usratu bilaa Masyaakil).

Begitulah khadijah di mata Muhammad. 
Janganlah tanya bagaimana kedudukan Khadijah di mata Allah. sudah pasti, ia termasuk 1 dari 4 wanita paling utama. 

“Wanita paling utama di surga adalah Khadijah binti Kuwalid, Fatimah binti Muhammad, Maryam binti Imrah dan Asiyah binti Muzahim istri Fir’aun.” (HR. Ahmad dan Thabrani)

Yah, begitulah contoh cinta jenis pertama yang dimiliki oleh Khadijah. gak hanya indah dan Romantis, tapi juga berbau surga :D  
Nah, kalo cinta yang jenis kedua kayak gimana? 
hmmm, ijinkan saya mengambil contoh dari kisah salah seorang nabi lagi. 
ya, kisah yang diambil dari perjalanan hidup nabi Yusuf 'alaihi salam (yang ini juga udah pada pernah denger kisahnya kan?), kisah tentang seorang wanita, istri seorang bangsawan mesir yang jatuh hati pada nabi Yusuf. konon katanya, wanita itu bernama Zulaikha. 

Zulaikha ini adalah wanita yang terhormat dan terpandang di masanya, jelaaas, istri bangsawan yang kaya raya. Siapa yang gak akan menaruh hormat padanya. ia dipandang sebagai sosok yang mulia bagi rakyatnya. namun apa yang terjadi kemudian, ia jatuh hati pada seorang pemuda (nabi Yusuf.red) dan cintanya ini lalu membuatnya buta. Dalam sebuah ruangan tertutup ia mengajak Yusuf untuk berzina. 

 "Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung". (QS. Yusuf:23) 

 lalu apa yang terjadi kemudian sodara-sodara...., yah benar. ketika Yusuf berlari menuju pintu untuk menghindar dari Zulaikha, ia mendapati suami Zulaikha ada disana. kemudian Zulaikha pun memfitnah Yusuf dengan mengatakan 

 "....Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?" (QS. Yusuf: 25). 

Belajar mengambil hikmah dari peristiwa diatas, seorang Zulaikha yang awalnya memiliki kedudukan yang tinggi di mata masyarakat, mulia lagi terpandang akhirnya turun derajatnya, hilang kemuliaannya di mata masyarakat akibat memiliki cinta jenis kedua. 

 'Dan wanita-wanita di kota berkata: "Isteri Al Aziz menggoda bujangnya untuk menundukkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata."' (QS.Yusuf: 30). 

 Lalu bagaimana dengan kedudukannya di mata Allah?. 
Sudah jelas nampaknya bukan?  

Berbeda dengan nasib Zulaikha yang kalah oleh tipu daya setan, Yusuf justru menang dengan gemilang dalam menjaga kesucian dirinya. hingga meski dirinya harus mengalami dipenjara, hal ini sama sekali tidak melunturkan keimanannya 

 'Yusuf berkata: "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."' (QS. Yusuf:33)

 

 Cinta...cinta.... 
hati-hati dalam mendefinisikan kata 'cinta'. 
salah sedikit bisa tergelincir, karena zaman sekarang begitu mudah manusia mengaburkan definisi cinta dengan nafsu. 

kalau beneran cinta, harus berani berkorban. 
Seperti apa sebenarnya pengorbanannya? 

bukan berkorban namanya saat kita berusaha setia dengan seseorang yang kita sebut kekasih, 
tapi tidak disahkan dalam ikatan suci, 
karena berarti pengorbanan yang ia janjikan adalah semu belaka, 
sama semunya dengan status ikatan yang dijalinnya. 

bukan berkorban namanya saat kita menyerahkan kehormatan diri pada pacar. 
Coba deh, kita pikir matang-matang. output yang dihasilkan dari pengorbanan semacam itu apa? kebahagiaan? ya, sesaat tapi sengsaranya berkepanjangan. masa depan suram, wajah orang tuapun ikut muram. kasihan kan? padahal mestinya sebagai anak kita bisa menghadiahkan surga bagi mereka dengan jadi anak yang sholeh dan sholihah, bukan menyuguhkan mereka neraka. #na'udzubillah ya kawan. insyaaAllah saya yakin, kita semua adalah manusia-manusia cerdas yang bijak dalam memilih cinta yang ditanam dalam hidupnya.

   
Pengorbanan cinta adalah dengan menjaga ketaatan pada-Nya. 
Kadang begitu indah nyanyian-nyanyian cinta, 
tapi bagi mereka yang yakin bahwa segala cinta mulia hanya bersumber dari sang Maha cinta, 
menjaga kesucian hati dan cinta untuk diberikan pada yang telah halal baginya adalah komitmen yang akan selalu dijaga. 
Silih berganti hati mereka diuji, namun dengan penuh kepasrahan dan keteguhan, mereka meminta kekuatan iman pada Allah untuk menjaga hati. karena mereka yakin, 

dalam cinta sejati, kita tak pernah saling memiliki. hanya saling dititipi. 
lalu kelak ditanyai, "adakah kebersamaan kita mensenyumkan bumi?
-salim A. fillah- 


Terakhir, sebelum saya akhiri tulisan bertemakan cinta ini, saya ingin sedikit berbagi.
percayalah bahwa Allah telah menyiapkan seseorang untuk masing-masing diri kita.
bagaimana kualitas orangnya? itu tergantung diri kita. karena jodoh memang ibarat cermin.
jika menginginkan orang baik, maka perbaiki diri.
jika mendamba yang sholeh, maka sholehahkan diri kita,
karena sesosok Muhammad hanya layak bersanding dengan sesosok Khadijah.

Mencari jodoh yang baik harus dilakukan dengan cara yang baik pula,
karena ke barokahan terletak pada ridho-Nya.
Maka hanya lakukan ikhtiar-ikhtiar yang kan mengantarkan kita pada ridho-Nya.
Cara lain? hmmm, gak jamin kebarokahan dan kebahagiaan hubungan lho kelak. #ngancem.com. haha.

Gak akan lari gunung dikejar, yang ada kita yang capek ngejar gunung.
Kalo emang jodoh gak akan kemana kok, jodoh gak akan tertukar, jadi gak usah gusar :D
Udah banyak buktinya kok, pacaran gak menjamin langgengnya hubungan, ternyata buanyak banget yang nikah tanpa pacaran, nyatanya sampe sekarang hubungannya baik-baik aja, malah sakinah mawaddah dan rahmah. 

Jangan suka mempermainkan, ntar kualat dan jangan mau dipermainkan, ntar nyesel
jadi...jadi...jadi... pilih yang pasti pasti aja deh #ngiklan.

Wallahu'alam bisshawab
Karena saya pun juga masih dalam ikhtiar menjaga dan memantaskan diri.
(belum nikah udah berani ceramah panjang lebar,haha) kan niatnya sama-sama belajar, sama-sama berusaha dan pastinya sama-sama mendoakan supaya bisa membangun keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. aamiin :)


Cinta, tetaplah kau terjaga indah disana,
dilubuk hati sang pendamba cinta suci nan hakiki.
Karena aku percaya, mendapatkanmu memang perlu perjuangan.
Tapi bukan perjuangan yang mereka katakan,
bukan yang seperti mereka coba provoksikan.
Perjuangan untukmu adalah menjaga diri dan cintaku,
Agar nanti, saat ku bersanding dengan yang telah dipilihkanNya, rahmat dan karuniaNya takkan pernah pergi dari sisi kita.
Karena cinta,
Yang ku damba bukanlah kebahagiaan sesaat yang segera lenyap,
Bukan kebahagiaan semu dunia yang membuat banyak manusia lupa tentang hakikat hidupnya,
Tetapi yang ku harapkan adalah Ridho dari sang pemilik cinta, penciptaku, penciptanya, yang menganugerahkanmu bersemi diantara kita.    

Jumat, 22 Februari 2013

:)

dia bukan orang hebat, tapi Allah menganugerahkan di sekelilingnya orang-orang hebat.
mungkin Allah ingin ia belajar dengannya,
mungkin ini cara-Nya menyemangatinya untuk terus melangkah,
agak tak mudah merasa cukup dengan dirinya.
yah, bersiagalah kawan,
permainan kemarin sore telah usai.
lihat! kapal kapal pesiar nan megah itu telah siap melaju,
akankah kau biarkan mereka saling bertabrakan, 
hanya karena sinar mercusuarmu yang redup tenggelam oleh malam?
begitu berat jika dirasa, namun ikhlas akan bantu hapus semua gundah.
wahai ikhlas, sudikah kiranya kau bersemayam di lubuk jiwa?
laa tahzan, innallaha ma'ana
Tahukah?
tiap manusia punya jalannya masing-masing.
dan kau telah menentukan jalanmu.
Sungguh bergembiralah!
karena you're on your way for it.
Sungguh bergembiralah!
karena Dia sedang melihatmu, melihat usahamu.
lupakah kau akan mimpi menjadi hamba-Nya yang bersyukur, menjadi umatnya yang membuat dia tersenyum?
Sungguh bergembiralah!
karena kau tak pernah lepas dari pengawasan-Nya.
Sungguh bergembiralah!
karena semua kan indah pada waktunya
 

Minggu, 10 Februari 2013

siklus syukur dan sabar

Siklus hidup merupakan perputaran antara syukur dan sabar
Ketika mendapat kenikmatan kita bersyukur, dan ketika dihadiahi musibah atau cobaan kita bersabar. begitulah kiranya rumus hidup. 
Seseorang yang mampu membiasakan bersyukur ketika diberi nikmat, tak pernah lupa, tak pernah luput, maka dialah orang yang beruntung. begitu juga, dia yang mampu mendatangkan kesabaran dalam dirinya ketika berbagai ujian menimpa, dia jugalah orang yang beruntung. 

Rasulullah menyebutnya dalam sebuah hadist riwayat Muslim : 
 “Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Semua perkara (yang menimpanya) adalah kebaikan baginya dan tidaklah hal ini terjadi kecuali hanya pada diri seorang mukmin. Jika dia tertimpa kebahagiaan dia bersyukur maka hal ini adalah baik baginya. Dan jika tertimpa musibah dia bersabar maka itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)

 Sabar dan syukur, sering terucap, begitu familiar, tapi tak semua bisa menerapkannya. 

Seseorang mungkin saja dapat menerapkan selalu bersyukur dalam tiap nikmat hidupnya, tapi apakah ia cukup bijak untuk selalu bersabar dalam tiap ujian? 

Pernah saya begitu angkuh berkata 'yes, i have did it'. tapi ternyata saya tertipu. tertipu presepsi pribadi. sabar tak semudah itu ternyata. sabar begitu luas, begitu agung. 

 'Kesabaran bukan hanya tampak saat seseorang dilanda musibah atau permasalahan, tapi ia juga tampak pada keistiqomahan diri dalam melakukan kebaikan atau amal sholih, dan pada keistiqomahan kita menjauhi kemaksiatan' 

 Sabar dalam ketaatan dan sabar dalam menjauhi kemaksiatan. 

 'Sudahkah saya benar-benar bersabar?' hah.., kembali saya tertipu oleh keangkuhan. 

 Semoga saya tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang disebutkan Allah dalam firman-Nya:

"Katakanlah, 'Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan di dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia. Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat." (QS al-Kahfi: 103-105) 

 Sabar ternyata adalah sebuah sumber kekuatan dan pegangan bagi orang-orang mukmin, 

 “Hai orang-orang yang berfirman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah: 153) 

 Ucapan syukur mungkin begitu mudah terluncur dari mulut kita saat nikmat dan karunia Allah datang, tapi ketika keadaan berubah, ketika situasi serasa menghimpit kita, ketika kesulitan demi kesulitan bergantian hadir, akankah mulut dan hati ini sanggup terus berucap syukur? sanggupkah kita bersabar? tak menyalahkan keadaan, tak berusaha mencari kambing hitam? 

 Allah telah menjanjikan dalam firman-Nya bahwa setelah kesulitan, akan ada kemudahan, Allah telah berjanji, bahwa tak kan ada cobaan yang menimpa diluar kapasitas kita untuk mengatasinya. ketika situasi sulit ini hadir, mampukah diri dengan sepenuh hati meyakini janji-Nya? ketika masih ada ragu, mungkin perlu kita perbarui aqidah kita.
ujian yang kita terima bukanlah untuk membuktikan seberapa tangguh kita, tapi untuk melihat seberapa besar ketergantungan kita pada-Nya

'Amal yaumi seseorang ternyata berbanding lurus dengan kapasitas orang tersebut dalam menghadapi masalah. ketika situasi sulit itu datang, mungkin itu pertanda bahwa kita terlalu jauh dari-Nya. mungkin sholat kita, puasa kita,sedekah, ibadah kita belum maksimal kita jalankan. atau mungkin selama ini ia hanya dijadikan sebagai rutinitas tanpa makna. 

 Ketika situasi sulit itu kembali datang, mungkin itu pertanda, bahwa Allah sebenarnya sangat rindu dengan rintihan kita, rindu dengan doa-doa yang kita panjatkan pada-Nya. mungkin Allah ingin kita menjadi lebih dekat lagi dengan-Nya. 

 'Dan Tuhanmu agungkanlah!'(Al-Mudatsir :3)

"Agungkan, besarkan Allah dalam hatimu, maka semua masalah akan terasa kecil" ucap murabbi saya suatu ketika. 

 Saya percaya, Allah akan menjawab tiap doa hamba-Nya. bukankah dalam sebuah hadist riwayat ahmad disebutkan 

 “Sesungguhnya Allah ta’ala malu bila seorang hamba membentangkan kedua tangannya untuk memohon kebaikan kepada-Nya, lalu Ia mengembalikan kedua tangan hamba itu dalam keadaan hampa/gagal.” (HR. Ahmad (5/438), dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no. 1757). 

 Dan ketika doa-doa itu serasa tak kunjung mendapat jawaban, maka hal itu mungkin karena Allah begitu menyukai doa-doa kita, hingga Allah ingin mendengar doa-doa itu lebih lama, 

 Dari sahabat Anas bin Malik Radhiyallahu'anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wa Sallam bersabda, bahwasanya malaikat Jibril 'alaihissallam kasihan melihat seseorang bolak-balik dalam doanya sehingga malaikat Jibril 'alaihissallam berkata kepada Allah Azza wa Jalla

"Wahai Allah, hamba-Mu si fulan sudah sekian lama berdoa tetapi belum juga Engkau kabulkan. Penuhilah segala keperluan (yang diminta)nya, wahai Allah". 

Allah Subhanahu wa Ta'ala pun menjawab : "(Sudah) Biarkan saja hamba-Ku (itu). Tundalah dulu permintaannya. Sungguh aku senang mendengar suaranya (saat sedang bermunajat kepada-Ku)". 

 Adapun ketika seorang hamba berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala sementara Allah Subhanahu wa Ta'ala membenci hamba tersebut, maka Allah Subhanahu Ta'ala berkata kepada malaikat Jibril 'alaihissallam

"Penuhilah hajat hamba-Ku ini dan segerakanlah. Sesungguhnya Aku amat benci mendengar suaranya!" 
( HR. Imam Al Baihaqi ). 

 Apapun ujiannya, semoga kita bisa selalu ber-khuznudzon pada Allah. karena yang terjadi pastilah yang terbaik. karena Allah tak pernah mendzalimi hamba-hamba-Nya. 

 Siklus sabar dan syukur, sungguh indah jika bisa memainkannya dengan bijak dalam kehidupan kita. bersyukur karena Dia tak pernah berhenti melimpahkan karunia-Nya, 
bersabar, karena ujianpun mengandung sebuah kebaikan yang tersembunyi bagi kita.

Rabu, 06 Februari 2013

manusia langit


lelah.., lelah melangkah.
cukup.., bisa kah dicukupkan saja?
apa yang lelah? tegak langkahmu, terkembang senyummu ku lihat. apa yang lelah kawan?

ia tersenyum lagi, tapi kulihat binar matanya meredup.
'harap' jawabnya. 'aku lelah berharap'.

ku tatap ia sekali lagi. puluhan kata serasa siap mengalir dari bibir yang selalu menyungging senyum itu.
tapi tidak, ia tetap diam, seolah puluhan kata itu kembali tertelan.

'tetaplah bertahan' bujukku. 'ingatlah si langit biru'

'aku rindu langit' jawabnya, 'tapi ia terlampau jauh, bolehkah aku tetap singgah disini?' tawarnya.

 'benar itu maumu?' ucapku coba yakinkan.

'tidak, tentu saja tidak' jawabnya kini dengan bangkit, berjalan menjauh dariku.
ia tatap langit biru hari itu, lama... dalam dan penuh makna, seolah jiwanya tengah terbang menggapainya.
'bagaimana mungkin aku mengacuhkannya' ujarnya.

'lalu?' tanyaku tak mengerti.

'aku tak bisa membiarkan asaku tetap disini,, disana...!' katanya sembari menunjuk langit,
'disana ia harusnya berada,tapi......aku lelah' 

 'percayalah, kau bisa kawan!' yakinku.

 'yah.., aku tahu. hanya saja, lelah aku berharap akan pelangi' ia tertunduk, masih dengan senyum yang sama. senyum pahit. 

'aku dengar pelangi bisa bawaku ke langit. aku dengar ia akan datang, segera. tapi aku terlanjur lelah. ia tak pernah hadir. aku lelah berharap' katanya lagi.

aku hendak membuka suara, tapi ia menyela. 'yang salah adalah aku, aku sudah menetapkannya, aku akan kesana, tapi ku rusak jalanku kesana, aku membawa mendung hitam ke langit harapan, bila manakah pelangi kan sudi datang?' 

'hai kawan, ketahuilah.., tak ada salah yang tak termaafkan. jika kau adalah manusia langit, maka tak ada pilihan bagimu kecuali kembali kesana. ini tugas, ini tanggung jawab, ini hakmu. 
meski bumi indah, menjanjikan padang rumput hijau dengan angin semilirnya untukmu berehat, meski semua tampak kan baik saja, tapi jangan lupakan satu hal, kau manusia langit, tak ada tempat yg lebih nyaman bagimu selain langit. jiwamu kan hancur perlahan tanpa kau sadari saat kau memutuskan berhenti sampai disini'. 

'kau benar' ucapnya singkat, 'aku tak mau jadi konyol. tapi apa yang harus ku lakukan? kembali menunggu pelangi?' tanyanya.

aku tersenyum, ku genggam tangannya. 'bukankah kau pernah katakan tak ada masalah yang tak dapat kita selesaikan? bukankah katamu suatu beban diberikan sesuai dengan porsi kemampuan tiap orang? tak pernah melebihinya.' 

'yeah.., i did that. then what?' tanyanya tak mengerti. 

'lihat sayapmu, cukup berubah warnanya. tak begitu cemerlang, mengapa tak kau ajak ia berkeliling, terbang menembus cakrawala?' tawarku 

'maksudmu, aku harus ke langit dengan ini?' katanya menunjukkan sayap usangnya. 'kau pasti bercanda' 

'yah.., mungkin ini terdengar sedikit gila. kau akan sangat kelelahan' aku coba jelaskan. 

'lebih dari itu, aku bisa pingsan. mati kelelahan!' potongnya. 

aku tertawa terbahak bahak melihat ekspresinya. 'yah, cobalah pingsan sekali-kali, paling tidak disana banyak awan putih yang siap menopang' kataku. 

'aku serius kawan..' ucapnya, wajahnya tak suka. 

'apa aku tampak tak serius?' tanyaku 'pingsanlah, tak masalah. kau bisa beristirahat di awan, it would be better rather then staying here, doing nothing. paling tidak kau tengah selangkah lebih dekat dengan langit'. 

ia tampak berpikir, ditatapnya aku lekat-lekat, lalu ditatapnya langit penuh kerinduan.


'kau tahu, sepertinya idemu itu tak sepenuhnya gila' jawabnya akhirnya. 

'memang' jawabku dengan senyum terkembang. 

'aku akan sangat merindukanmu, kawan. aku harap kau kan selalu ada di saat aku ragu tuk melangkah' katanya, kali ini ku lihat binar itu kembali muncul di kedua bola matanya. 

'aku akan ada saat kau membutuhkan, selama kau jaga selalu baik sangkamu pada-Nya' kataku. 

 'terima kasih' ucapnya dengan senyum berseri, wajahnya jenakanya itu tampak manis sekali. 
 perlahan ku lihat sayapnya mulai mengembang kemudian terkepak. beberapa kali ia terhuyung, 
sayap itu butuh penyesuaian tampaknya, pikirku. 

 kulambaikan tangan padanya yang tampak semakin menjauh. 

 'ini akan jadi perjalanan yang berat kawan!!' ucapnya dari jauh. 

 'yah.., dan kaupun akan kelelahan tapi........' jawabku. 

 'tapi aku takkan menyerah, ini yang harus kulakukan' potongnya dengan senyum terkembang. 

 'bintangpun tak kan dapat bersinar tanpa adanya kegelapan, iya kan?' kataku, ia mengangguk 

 kuatkan dirimu, terus berjuang, kawanku manusia langit....,,