Kamis, 17 April 2014

Pelaku Santai (saya tipe kepribadian)

 ~(-_- ~) gua santaiii bro.... (~ -_-)~ Pelaku Santai (saya tipe kepribadian)

Banyuwangi

Sebenarnya udah lama mau ngupload, tapi baru sempat sekarang, hehe. jadi saudara-saudara, ini kali kedua saya berkesempatan mengunjungi Banyuwangi, dan dua-duanya dalam rangka kondangan ke nikahan kakak kelas. namun yang membuat perjalanan  kali ini berbeda adalah karena saya menginap di rumah sahabat sekaligus temen seperjuangan saya di LKI dulu. ukhtina isna Afifaya (itung-itung sekaligus silaturahim).
Duh, kalau diingat-ingat, kami sangat berterima kasih sekali dengan Isna dan kedua orang tuanya, karena kami dilayani seperti anak sendiri.diajak jalan-jalan pula. tak hanya itu saudara-saudara, waktu akan pulang, kitapun dibekali oleh-oleh, jadi kami gak perlu repot nyari buah tangan buat para penghuni kontrakan. duuh, berasa pulang kampung beneran pokoknya,tapi pulang ke kampung orang,haha.
Baiklah, karena tak lengkap rasanya jika cerita ini tak disertakan gambar-gambar hasil jepretan amatiran saya, maka ini dia gambar-gambarnya :D (mohon maaf karna sedikit,maklum, fotonya tersebar di berbagai kamera & belum sempat dikumpulkan semua) (-__-) 





Minggu, 13 April 2014

Hati Yang Merunduk

Inilah engkau yang menjadi jalan hidayah bagi semesta, rahmat dan cahaya yang menerangi gelap hati, Allah menuntunmu untuk merundukkan diri. Sebab bagi hati yang merunduk tak ada lagi kerendahan tuk jatuh. Sebab dalam hati yang merunduk, terbuncah cinta yang utuh. Sebab atas hati yang merunduk, segala kepongahan akan takluk. Sebab pada hati yang merunduk, cinta manusia mengalir teruntuk. Sebab terhadap hati yang merunduk, semesta akan bertepuk.
Tapi segala ketundukan dan kekhusyukan hatimu hanyalah untuk mengundang cintaNya, bukan sorak-sorai manusia.
Maka izinkan kami belajar darimu wahai hati yang merunduk. Bahwa jika diri merasa besar, kami harus memeriksa hati. Mungkin ia sedang bengkak. Jika diri merasa suci, kami harus memeriksa jiwa. Mungkin itu putihnya nanah dari luka nurani. Jika diri merasa tinggi, kami harus memeriksa batin. Mungkin ia sedang melayang kehilangan pijakan. Dan jika diri merasa wangi, kami harus memeriksa niat. Mungkin itu asap dari ‘amal shalih yang hangus dibakar riya’.
Shalawat dan salam bagimu duhai Nabi yang rendah hati; yang terpuji di langit dan bumi.
(Salim A. Fillah)