Sabtu, 29 Desember 2012

kuronuma kazehaya

teringat hobi lama : baca komik.

dulu rasanya tiada hari tanpa komik. ke kelas bawa komik (sampe dipanggil ke ruang BK, gara-gara baca komik pas pelajaran. #anak baik, jangan ditiru ya) ,
 pake kacamata juga karena komik, gara-gara selalu baca komik sebelum tidur (emang sayanya sih yang bandel).
masa-masa itu memang sesuatu,hehe.
 ini salah satu cerita manga (komik jepang .red) favorite saya. ceritanya sederhana tapi manis dan kocak.

bercerita tentang seorang gadis bernama Kuronuma sawako, yang dijuluki 'sadako' oleh teman-temannya karena pembawaannya yang selalu diliputi aura mistis. padahal aslinya, sawako ini super baik hati dan polos. tapi karena kepribadiannya yang pendiam dan susah berinteraksi dengan yang lain, akhirnya timbulah gosip-gosip 'nyeleneh' tentang dirinya. mulai dari tuduhan bahwa dia seorang paranormal, bisa melihat dan manggil roh, hingga gosip bahwa seseorang akan terkena kutukan jika menatap matanya lebih dari 3 detik.

ada sedih, tapi ada lucunya juga.
 seperti halnya gadis remaja lainnya, sawako juga memiliki orang yang disukainya diam-diam. namanya Kazehaya Shota, temen sekelasnya yang suuuper ramah, ceria, baik hati dan disukai banyak teman-temannya. berbeda dengan sawako, kazehaya memiliki banyak sekali teman, hampir seluruh murid di sekolah mengenalnya, jelas... orangnya supel banget soalnya. hal inilah yang membuat sawako menyukai kazehaya, karena kazehaya adalah 'kebalikan dari dirinya'. sawako tampak suram sementara kazehaya selalu terihat bersinar. selain itu, kazehaya adalah satu-satunya orang yang tidak takut dengan dirinya dan memperlakukannya seperti orang normal, jauh lebih baik malah.

namun sebenarnya, ada hal yang tidak diketahui oleh sawako, yaitu kenyataan bahwa kazehaya juga menyukainya, sejak pertama bertemu #ceilee~.

 lho kok bisa? hehe. bisa dong, namanya juga cerita
.

Kamis, 20 Desember 2012

Bakso

      Teringat pengalaman di desa, ketika sedang kerja lapangan kemarin.
    di daerah sekitar tempat tinggal saya di desa, cukup banyak penjual bakso. (rujak juga ada), tp yang paling saya dan teman-teman favoritkan adalah baksonya pak bandi : D

      Selain baksonya enak dan murah, yang bikin kami demen nunggu-nungguin bapak ini tiap hari adalah keramahan dari penjual alias pak bandinya.

     lucunya, karena seringnya kami beli bakso ini (hampir tiap hari), teman-teman saya sampai bisa membedakan bunyi ketokan bambu milik pak bandi dan penjual bakso yang lain. 

          Tiap siang, setelah pulang dari kegiatan, kami pasti berkumpul di ruang tengah kos-kosan untuk menanti seseorang yang sangat kami harapkan, yaitu pak bandi. kalau sampai melewati jam 2 pak bandi tak juga lewat, kami langsung meng-sms beliau 

        "pak bandi, hari ini jualan kan? kami tunggu ya pak -mahasiswa KKN-" 
      
  dan segera pak bandi pun membalas sms kami, menjelaskan posisinya dimana dan perkiraan berapa lama lagi beliau akan sampai ditempat kita. (ternyata yang suka dengan bakso pak bandi bukan kita-kita saja ya?^^).

     Dalam keadaan lelah dan lapar seperti ini, walaupun ada penjual bakso lain yang lewat, kami tidak akan tergoda (hehe). tetap setia menunggu pak bandi (BFC, Bandi Fans Club) hihihi

         Hmmmm, pak bandi memang tidak tergantikan sebagai 'The king of bakso seller in Gading kembar' versi mahasiswa KKN gizi 2009' 

: D. 

        Semoga Allah melimpahkan karunia rizkiNya ya pak, yang Barokah pastinya. 

        Berbicara tentang bakso, saya jadi ingat, salah satu dosen saya pernah berkata. 
"hidup ini harus penuh perjuangan, kita bersakit-sakit dahulu baru kemudian mencicip enaknya di akhir perjuangan kita. sama seperti makan bakso, kalau makan bakso pentolnya kalian makan kapan?" 

"di akhir" jawab kami serentak. 

"kenapa?" beliau kembali bertanya. 

"karena yang paling enak, dokter" jawab kami serempak. beliau tersenyum kemudian kembali menerangkan 

 "ketika makan bakso, memang yang dimakan pasti tahunya dulu, gorengan, atau siomaynya. baru setelah itu pentol yang paling enak dimakan diakhir. sama seperti kita, kalau kita makan pentolnya dulu, akhirnya di akhir tidak ada lagi yang spesial. tinggal tahu dan kawan-kawan saja." (saya tidak bermaksud menentang para penggemar tahu loh ya, saya juga suka tahu,siomay, gorengan dan lain-lain^^) beliau melanjutkan

 "kalau hidup kita maunya enak-enaknya dulu, tanpa bersusah dan bersakit-sakit diawal, maka di akhir kita mungkin akan kecewa dengan hasil kerja kita yang tidak spesial".

 kami semua manggut-manggut mendengar penjelasan beliau tentang bakso #eh? 

 Tapi nampaknya dosen saya tersebut belum selesai dengan penjelasannya. beliau kemudian melanjutkan 

     "sama seperti pacaran. 
kalau pacaran dulu, ber-indah-indah dulu sebelum nikah, nanti akhirnya setelah menikah, rasa 'indah' itu tidak akan se-indah diawal ketika pertama kali berpacaran. karena 'pentol'nya sudah kalian makan duluan, 
     akhirnya yang tersisa tinggal tahu,dan lain-lain. tidak ada yang spesial, yang dinanti nantikan. makanya kesimpulannya...., makan pentolnya di akhir saja ya" terang beliau yang langsung disambut dengan tawa kami semua. 

  sampai sekarang, ketika saya makan bakso saya selalu teringat beliau.



   suatu saat ketika makan bakso bersama dengan teman saya, saya iseng bertanya "pentolnya kamu makan kapan?" 

 "nanti, di akhir. kenapa emang?" jawabnya. 

 saya tersenyum teringat dosen saya. "gak papa, nanya aja" jawab saya.

Minggu, 16 Desember 2012

episode tengah malam

          "17/12/2012" 
        begitu angka yang tertera di layar laptop saya. saya telusuri tepat dibawahnya tertera pula keterangan waktunya  "0:42".

          yah..., pertengahan malam telah lewat. apa yang dilakukan kebanyakan orang pada saat ini?. 
tak perlu ditanya pasti hampir semua sepakat bahwa jawabannya adalah "tidur" atau mungkin diperindah dengan istilah "beristirahat". namun nampaknya tidak demikian dengan beberapa orang saudara saya diluar sana. 
       Ditengah malam seperti ini mereka masih bergulat dengan pekerjaan mereka. bisa dibayangkan betapa letih raga yang sejak pagi harus berdiri, bersiaga, berlalu lalang, menenangkan massa. Besarnya tekanan yang diterima pastilah semakin memperparah keletihannya, karena bukan saja raga yang letih, tapi pikiran dan jiwa pun juga, letih. 
        saya sangat berbangga dengan mereka, yang mau mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan mungkin juga hartanya untuk kepentingan umat. untuk sebuah pekerjaan yang berat. 
        kembali juga saya merasa malu, begitu kecil pengorbanan yang saya lakukan dibanding mereka, juga saudara-saudara saya yang lainnya. 
   
        barakallahu fiykum saudaraku. 
     
      jikalau perjuangan kita saat ini adalah untuk kebaikan, jika perjuangan kita ini adalah untuk berjuang dijalan-Nya, bukan untuk dunia semata, maka tidak akan ada balasan lain dari-Nya kecuali kebaikan pula, 

       "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan(pula)". (QS. Ar-Rahman: 60) 

      dalam diri pasti ada emosi, atau luapan perasaan yang tertahan, karena dalam gejolak usia kita, akan sangat mudah bertindak tanpa mengindahkan situasi, norma maupun peraturan. 
      tapi sekali lagi, saat ini kita belajar, agar marah tak menggerus akhlaq, Dan adil tak terhalang benci. 



     
      karena kita belajar, untuk meraih cita ini dengan langkah yang terirama ridho Ilahi.
      karena kita telah tancapkan visi yang jauh lebih tinggi. 
      tidak sekedar kejayaan dunia yang melenakan, tapi surga-Nya yang menjanjikan. 

  "Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat kebaikan" (QS. Hud:115). 

     Mari sempurnakan ikhtiar kita, 
     karena kita berjuang tidak sekedar dengan kelihaian, tidak pula dengan hitungan pasukan, 
    tapi sumber utama dari segala kekuatan, adalah IMAN. 
    yang akan menghantarkan sang pejuang pada kemenangan yang dijanjikan 

 "Hai orang-orang mu'min, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad:7)

Senin, 10 Desember 2012

Karena Dosa Tak Tampak Mata



Ada bunga yang dikerumuni lebah & kupu. 
Pun ada sampah yang dirubung lalat & kutu.
Tak semua pesona itu mulia naif jika mudah berbangga.

aku mengenal baik siapa diriku
dulunya hanyalah setetes air yang hina kelak akan menjadi sekujur bangkai yang membusuk
kini dia berada diantara kedua hal itu hilir mudik kesana kemari membawa kotoran
-Salim A. fillah- 

 karena kita tdk tahu siapakah yg terbaik diantara kita, pun kita tak tahu siapa yg lebih berlumuran dosa.

wujud tak selalu menggambarkan segala, 

mereka yang diberi gelar 'sholih' oleh saudaranya, 
bukan berarti yang terbaik atau tersuci diantara mereka 
karena mereka juga insan yg penuh dosa, 
karena Hanya Dia-lah yang mengetahui kualitas sesungguhnya seorang hamba 

hanya saja mereka, tengah berjuang untuk memperbaki dirinya. 

dengan segala harap akan ampunan-Nya, serta cemas akan segala khilaf yg telah diperbuatnya 

andaikan dosa dapat menampakkan wujudnya di tubuh sang pendosa, mungkin takkan ada orang yang sudi mendekat pada kita. 

Andaikan dosa dapat menampakkan wujudnya, maka mungkin senyuman dari teman-teman sekitar, 
akan berubah jadi tatapan jijik yang menghinakan. 

bersyukur pada Allah yg sampai detik ini telah menutup aib-aib kita. 


Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Meliputi segala sesuatu.. 

Engkaulah Yang Maha Menutupi aib.. maka tutuplah aibku.. 
Sungguh seandainya aibku Engkau tampakkan, aku ragu apakah aku masih mau hidup dan memperlihatkan diriku di hadapan manusia, apalagi di Hadapan-Mu... 

maka benarlah doa Sang sahabat Ash-Shiddiq Yang Mulia, yang selalu berbaik sangka pada diri dan sesamanya 



“Ya Allah, jadikan aku lebih baik daripada semua yang mereka sangka dan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tahu…” 

 Atau do’a seorang tabi’in yang mulia: 


“ya Allah, jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagai seburuk-buruk makhluk dalam pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah dan dalam pandangan-Mu sebagai yang paling mulia.”