Senin, 10 Desember 2012

Karena Dosa Tak Tampak Mata



Ada bunga yang dikerumuni lebah & kupu. 
Pun ada sampah yang dirubung lalat & kutu.
Tak semua pesona itu mulia naif jika mudah berbangga.

aku mengenal baik siapa diriku
dulunya hanyalah setetes air yang hina kelak akan menjadi sekujur bangkai yang membusuk
kini dia berada diantara kedua hal itu hilir mudik kesana kemari membawa kotoran
-Salim A. fillah- 

 karena kita tdk tahu siapakah yg terbaik diantara kita, pun kita tak tahu siapa yg lebih berlumuran dosa.

wujud tak selalu menggambarkan segala, 

mereka yang diberi gelar 'sholih' oleh saudaranya, 
bukan berarti yang terbaik atau tersuci diantara mereka 
karena mereka juga insan yg penuh dosa, 
karena Hanya Dia-lah yang mengetahui kualitas sesungguhnya seorang hamba 

hanya saja mereka, tengah berjuang untuk memperbaki dirinya. 

dengan segala harap akan ampunan-Nya, serta cemas akan segala khilaf yg telah diperbuatnya 

andaikan dosa dapat menampakkan wujudnya di tubuh sang pendosa, mungkin takkan ada orang yang sudi mendekat pada kita. 

Andaikan dosa dapat menampakkan wujudnya, maka mungkin senyuman dari teman-teman sekitar, 
akan berubah jadi tatapan jijik yang menghinakan. 

bersyukur pada Allah yg sampai detik ini telah menutup aib-aib kita. 


Ya Allah, Engkaulah Yang Maha Meliputi segala sesuatu.. 

Engkaulah Yang Maha Menutupi aib.. maka tutuplah aibku.. 
Sungguh seandainya aibku Engkau tampakkan, aku ragu apakah aku masih mau hidup dan memperlihatkan diriku di hadapan manusia, apalagi di Hadapan-Mu... 

maka benarlah doa Sang sahabat Ash-Shiddiq Yang Mulia, yang selalu berbaik sangka pada diri dan sesamanya 



“Ya Allah, jadikan aku lebih baik daripada semua yang mereka sangka dan ampuni aku atas aib-aib yang tak mereka tahu…” 

 Atau do’a seorang tabi’in yang mulia: 


“ya Allah, jadikan aku dalam pandanganku sendiri sebagai seburuk-buruk makhluk dalam pandangan manusia sebagai yang tengah-tengah dan dalam pandangan-Mu sebagai yang paling mulia.”

Tidak ada komentar: