Senin, 29 April 2013

Hakikat bahagia

Bahagia adalah kau jaga sang Nabi duhai Thalhah, tubuhmu terkoyak 70 luka yang mengucur darah. lalu kaupun berdoa “Ambil darahku hari ini wahai Rabbi, sampai kau ridho padaku”.

Bahagia adalah dipanggang terik, pasir membara, tindihan batu, dan cambukan kejam, hingga darahmu berleleh hai Bilal. tetapi lisanmu teguh berucap, “Ahad!”. 
Bahagia adalah engkau ya Nabi, yang ditawari tinggal dalam syahdu sentosa di langit sana, tapi memilih turun ke bumi, menebar kebajikan, menghalau kesyirikan.
Bahagia adalah ketika malaikat menawari untuk membinasakan orang yang menyakitimu. Dan kau pun menjawab duhai kekasih Allah: “Ampunilah, sebab mereka itu tak tahu, semoga kelak keturunan dari sulbi mereka akan mengesakan-Mu”.
Bahagia adalah berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam. lalu kau sedekahkan hati yang terisi cinta Ilahi pada segenap penghuni bumi.
Bahagia adalah saat membersamai orang Shalih. wajahnya mengingatkanmu akan surga, kta-katanya mendzikirmu akan Allah, amalnya mengilhamimu berkarya
Bahagia adalah menjadi kepompong, bersunyi dalam tafakkur yang menerangi hati, berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam, berkarya dalam diam.
Bahagia adalah akhirnya menjadi kupu-kupu sempurna, terbang menari, melantunkan kebaikan di antara bunga, menyesap manis cinta, menebar keindahan pada dunia
:) 
-Salim A. Fillah-

Rabu, 24 April 2013

In The End of Our Day

     Hari itu tatkala 3 ayat itu dibacakan dihadapan khalayak, semua manusia yang mendengarnya begitu bersuka cita.

      "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
dan kamu melihat manusia masuk kedalam agama Allah dengan berbondong-bondong,
maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohon ampun kepadaNya.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima Taubat" (An-Nashr:1-3)

    Ya, siapa yang tidak bergembira, perjuangan berdarah-darah dan penuh air mata yang telah dilalui membuahkan hasil. kini Rabb-nya mengabarkan bahwa berbondong--bondong manusia telah mengikuti ajaran Islam, agama yang mereka tengah tegakkan di bumi-Nya yang luas ini.
namun tak mereka sadari, surat itu juga merupakan isyarat akan dekatnya perpisahan dengan sang Lelaki Mulia pembawa risalah, ya. Ajal Muhammad Salallahu 'alaihi wasalam segera tiba.

      "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,..."
mengapa kematiannya diisyaratkan sebagai kemenangan? bukankah kematian menurut sebagian besar orang merupakan topik yang menakutkan dan dihindari?. banyak juga orang yang lebih takut terhadap 'orang mati' dibandingkan 'kematian' itu sendiri. adakah yang salah dengan perspektif kita? mungkin.

        Manusia kebanyakan tidak menyukai kematian karena manusia memiliki fitrah suka dengan kenyamanan dunia beserta isinya. dan kematian akan menghentikan kenyamanan tersebut. ia tidak lagi bisa menikmati kehidupannya di bumi, makan makanan enak, tidur di kasur yang empuk, bertemu dengan orang-orang yang kita sayangi, dan melakukan banyak hal yang kita sukai. kematian akan merenggut semua itu seketika.

        Bagi seorang musim yang paham hakikat akhirat, manusia juga tidak menginginkan kematian karena ia merasa tidak siap. tidak siap bekal, dan tidak siap jika harus mempertanggung jawabkan semua dosanya. oleh karena itulah mungkin timbulah pengelakan dalam dirinya, berusaha tak mengingat tentang kematian, berusaha menghindari topik tentangnya, namun sesungguhnya yang tak terelakkan kematian ternyata begitu dekat, ia tak menunggu kesiapan kita, tak menunggu persetujuan kita, tak peduli tua maupun muda, ia akan datang kapan saja, ke siapa saja, jika takdirNya telah menggariskan.



"Katakanlah: 'Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh'. dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati" (QS. Ali 'Imran: 154).

"Dan Allah sekali-kali tidak menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan"(QS. Al-Munafiqun:11).

       Kawan, beberapa kali Allah menunjukkan kepada saya, betapa kematian benar-benar datang tak terduga dan tak pandang usia. kawan yang beberapa saat yang lalu masih bertegur sapa dengan candanya, guru yang beberapa saat sebelumnya berdiskusi dengan kita, orang terkasih yang tengah merajut janji suci bersama, termasuk pribadi kita. tak luput dari takdirnya. siapa yang bisa menjamin bahwa kita kan melanjutkan hidup hingga esok fajar tiba?.  

      "Dunia ini ibarat sebuah persinggahan.." terang seorang guru.

      "Kita ini adalah penumpang yang menaiki kapal bernama kehidupan, perjalanan ini akan berujung pada sebuah kota yang bernama akhirat, di sisi seberang laut yang lain. dalam perjalanan panjang ini, kapal kita melakukan persinggahan disebuah kota bernama dunia.
      Nah, dalam persinggahan di dunia ini, bermacam-macam perilaku penumpang kapal menanggapinya.
ada segerombolan penumpang yang memilih untuk tetap di dalam kapal, sama sekali tak tergoda untuk bertamasya sejenak mengelilingi kota, ada segerombolan penumpang yang pergi ke kota untuk mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk keperluannya nanti di akhirat, ada segerombolan penumpang yang terlena dengan hiruk pikuk pesona dunia, tak sibuk mencari bekal namun masih ingat perjalanannya, ia hanya membuang-buang waktunya saja, dan ada juga segerombolan penumpang yang begitu asyiknya menikmati tinggal di dunia hingga lupa tujuan sebenarnya, lupa bahwa dunia hanya kota singgah sementara. hingga ia berpikir akan menetap selamanya disana."


     Pertanyaannya, tipe penumpang yang manakah diri kita?
jika termasuk kedalam tipe penumpang dua, maka sungguh beruntunglah kita karena telah mempersiapkan dengan sebaik baiknya kehidupan akhirat kita.

     Kematian bukan untuk dihindari, tapi dipersiapkan. mereka yang paham, akan memilih cara kematian terindah untuk menjemput ridho dari Tuhannya. seperti yang dicontohkan Rasulullah. 

"Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,..."

    Kematiannya diisyaratkan sebagai kemenangan oleh Allah. sungguh indah. bagaimana tidak, setelah perjuangan panjangnya menegakkan islam di bumi ini dengan penuh tetes keringat dan darah, fitnah, siksaan moral dan fisik, kini saat untuk beristirahat telah tiba, kini saat untuk menerima sebaik-baik balasan darinya ada di depan mata. Surga dan para bidadariNya telah menantinya, dan yang paling ia damba perjumpaan dengan Rabb terkasihnya. sungguh, insan mana yang tak iri padanya?


     Itulah kawan akhir hidup Rasul yang mulia yang meraih sukses dengan menjemput Khusnul Khotimah. lantas seperti apa akhir hidup kita?
akankah kita juga bisa mendulang sukses di akhir hidup sepertinya?
ya, tak ada pilihan lain kecuali selalu berikhtiar dan berdoa padaNya..

Jumat, 19 April 2013

Masih Adakah Muslim Yang Meninggalkan Sholat?


"Apakah kamu seorang muslim?" jika jawabannya iya, pertanyaan kedua adalah 
"sudah rutinkah sholatmu tiap harinya?"
untuk pertanyaan pertama, ketika dilontarkan kepada masyarakat Indonesia, pasti kebanyakan jawabannya "iya, saya seorang muslim". insyaa Allah seperti itu kira-kira. karena menurut data, Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak se-dunia. subhanallah yah..!!. namun tunggu, untuk pertanyaan kedua, apakah jumlah yang menjawab "iya" akan sama banyaknya seperti saat menjawab pertanyaan pertama?. Saya duga jawaban "iya"nya akan lebih sedikit daripada pertanyaan pertama. yang artinya, tidak semua manusia yang mengaku muslim ini juga menunaikan kewajiban sholatnya. semoga saja dugaan saya ini salah, tapi melihat beberapa fakta dilapangan nampaknya memang demikianlah adanya.

"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh amat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu'...." (QS. Al-Baqarah: 45-46).

Kalau masih ada diantara kita yang masih bolong-bolong sholatnya, atau belum 5 waktu sehari melaksanakan sholat, bahkan cuma seminggu sekali (pas jum'atan aja.red) atau parahnya cuma 2 kali setahun (pas hari raya Idul Fitri sama Idul Adha doang) #masya Allah..., silahkan simak ayat berikut ini:

"Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka berdiri dengan malas. mereka bermaksud Riya (dengan sholat) dihadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut nama Allah kecuali sedikit sekali" (QS. An-Nisaa:142)

Maukah kita disebut orang-orang yang munafik? pasti enggak kan. apalagi dibilang menipu Allah, nggaak bangeed (pake 'd' biar gaul,hehe). pasti nggak mau, karena orang munafik telah mendapat tiket khusus di neraka #na'udzubillahi min dzalik ya Rabb..., hindarkan kami semua dari adzab-Mu.

Mengapa sholat begitu diprioritaskan? karena memang sholat adalah amalan pertama yang akan dihitung pada tiap hamba. Sholat juga merupakan pemisah antara seorang muslim dan orang kafir. lho kok bisa? yaa iyalah... hello?? gimana menurut kamu kalau ada orang yang mengaku sebagai supporternya suatu klub sepak bola tapi datang atau mengikuti pertandingannya aja jarang-jarang, males-malesan, bahkan gak pernah?
'eh, ayo ikutan liat pertandingan.., bawa atribut ya? rame-rame kita dukung jagoan kita!' jawabannya 'males ah, emang penting yah?. aku kapan-kapan aja deh kalau udah niat, udah jadi supporter yang baik, hehe'

kalau ada yang jawab begitu, pasti sang supporter langsung dicap sebagai supporter gadungan sama temen-temen supporternya yang lain. di cap 'ngaku-nya aja pendukung tapi aslinya bukan'. sepakat khan?

Nah, apalagi sholat, ngakunya aja muslim, orang yang berserah diri pada Allah, tunduk dan patuh PadaNya, menjadikannya satu-satunya Tuhan, mengutamakan Dia selalu, tapi.... pas disuruh menyembah padaNya aja ogah, kebanyakan alasan, padahal Allah gak pernah nunggu punya alasan buat mencurahkan tiap nikmat dan rahmatNya padanya. Astaghfirullah..., 
Islam aliran apa tuh yang gak sholat? yeee, itu mah bukan Islam aliran apa, kalau udah nggak sholat ya berarti bukan Islam. karena sekali lagi, sholat adalah pembeda, antara seorang muslim dengan kafir. gak ada yang namanya setengah muslim, setengah kafir, karena balasannya pun jelas. surga atau neraka. gak ada setengah surga atau setengah neraka. got it?

saya jadi teringat sebuah lagu ciptaan sendiri yang dinyanyikan pengamen bus yang biasa saya tumpangi, kalo gak salah ingat, liriknya seperti ini:

Gema adzan subuh, aku lelap tertidur
Gema adzan dhuhur, aku sibuk bekerja
Gema adzan ashar, aku geluti dunia
Tuhan, pantaskah sorga untukku
Gema adzan maghrib, aku di perjalanan
Gema adzan isya’, lelah tubuhku Tuhan
Tak pernah lagi kubaca firman-Mu
Tak ada waktu buat sujud kepada-Mu

pertama kali saya mendengar lagu ini, berasa pingin berdiri nyamperin pengamennya dan ngomong 
"woi mas, disuruh sholat aja banyak amat alasannya, yang capek yang sibuk, yang lagi diperjalanan. emang dipikir Allah gak sibuk?? Allah tuh beribu kali lebih sibuk dari kita. tapi terus aja tanpa kita minta Dia selalu mencurahkan RahmatNya. Coba bayangin kalau karena alasan sibuk terus Allah gak sempat buat mendetakkan jantung mas 10 detik aja? bisa 'wassalam' kan??!"

tapi hal itu gak terjadi saudara-saudara, pada akhirnya saya cuma duduk dengan hidung kembang kempis nahan emosi (cemen ya? hehehe....hiks).
dan kalau dipikir pikir, mas mas pengamen itu mungkin bukan pelaku utama yang harus saya marahi, mungkin beliau cuma sekedar menyanyikannya, mungkin yang patut dimarahi adalah penciptanya, atau mungkin semua orang-orang yang membenarkannya? hhhhhh....., atau mungkin, sayalah yang harus dimarahi. karena tidak mencegah kemungkaran yang terjadi di depan mata. berapa kali sudah saya menjumpai beberapa orang yang meninggalkan sholat, tapi nampaknya saya kurang maksimal dalam mengajak mereka untuk sholat (T___T). Astaghfirullah.....

sholat itu memang ibadah yang 'sesuatu' banget kawan, karena:

1. Merupakan tiang agama,
menghancurkan atau meninggalkan sholat berarti menghancurkan agama dalam dirinya, kata Syeikh Yusuf Al-Qardhawy. dalam sebuah hadist rasulullah bersabda 
"Pokok urusan adalah islam, tiangnya itu sholat, sedangkan puncaknya adalah jihad" (HR. At-Tirmidzi)

2. amalan yang dihitung pertama kali,
"Amalan seorang hamba yang pertama kali dihisab ada hari kiamat adalah sholat. jika sholatnya baik maka baiklah seluruh amalannya dan jika buruk maka buruklah seluruh amalannya" 
(HR. Thabrani)
Lah? nggak adil dong kalau cuma diliat dari sholatnya gitu, kalau dia rajin sholat tapi kelakuannya bejat gimana? oooww.... tidak bisa kawan, karena orang yang baik sholatnya pasti terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. jadi yang baik sholatnya, pasti baik juga perangainya :)

'Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar' (Qs. Al-Ankabut: 45)
Tapi kalau dia sholat tapi kelakuannya buruk gimana? 
Kalau gitu, coba kembali dilihat kualitas dan kuantitas sholatnya, udah baik belum? kalau belum, berarti jelas kenapa masih buruk perangainya. karena harusnya sholat itu semakin mengingatkan hamba pada Tuhannya, pada kebesaranNya, pada nikmat yang dijanjikanNya bagi orang-orang beriman, dan Adzab bagi mereka yang durhaka.

3. pemisah atau pembatas yang pertama antara muslim dan kafir, as i said before.
"Barangsiapa meninggalkan shalat dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan." (HR. Ahmad)

“Sesungguhnya (batas pemisah) antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran adalah meninggalkan shalat.” ( HR. Muslim).

4. Sholat merupakan ciri orang mukmin,
dalam surat al-Mukminun, penjelasan tentang ciri-ciri orang yang beriman diawali dengan ayat tentang sholat,

 "(yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalatnya " (QS. Al-Mukminun: 2) 

dan ditutup pula penjelasan cir-cirinya dengan ayat tentang sholat: 

 "Dan orang-orang yang memelihara shalatnya" (Qs. Al-Mukminun:9)

Sholat itu: 
Gerakan fisik dan waktu pelaksanaannya jika dipraktekkan dengan baik akan memberi manfaat pada fisik kita,
Dzikir dan doa-doanya baik untuk mendidik jiwa dan melembutkan perasaan,
Bacaan Al-qur'an dalam sholat merupakan nutrisi bagi akal, menyalakan pikiran dengan hakikat ilmiah dan pengetahuan.

Jadi, orang yang sholat dengan sempurna akan sehat fisiknya, sehat hatinya, dan kenyang akalnya. mau? yuk sempurnakan sholat kita :D


Senin, 15 April 2013

Cerita mahasiswa Semester Tua

Apa yang digalaukan mahasiswa di semester akhir studynya?
ya..!!! benar sekali saudara-saudara, tentu saja adalah.... #jeng...jeng...jeng... SKRIPSI! wkwkwkwk~
meskipun berasa jatuh bangun, bikin nafsu makan naik turun, bikin mood juga ikutan naik turun, tapi rasanya saya gak sepakat kalo dibilang 'galau karena skripsi'. 
Kata dosen pembimbing akademik saya yang ramah, baik hati, suka menolong, dan tidak sombong, 'skripsi itu gak butuh orang pinter, cuma butuh orang niat'. Sungguh kalimat yang padat dan penuh makna. 
oke di, jadilah orang yg 'niat' itu. batin saya kala itu. 
Skripsi emang 'sesuatu banget', tapi asal niatnya bener, dijalani dengan ikhlas untuk kebermanfaatan umat yang lebih baik dan sumbangsih pada ilmu pengetahuan, InsyaaAllah pasti ada jalan-Nya #selfTalk.


"Dan katakanlah: 'Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepadamu apa yang telah kamu kerjakan'" (QS. At-Taubah:105)

Alhamdulillah, banyak hikmah dan pelajaran yang saya dapatkan dari proses skripsi ini pun banyak sekali-pertolongan-pertolongan dan nikmat yang Allah berikan. termasuk dianugerahi 2 dosen pembimbing yang subhanallah., tidak hanya memberi advice terkait konsep dan isi penelitian tapi juga memberi petuah dan nasehat yng sangat membantu.

'Makanya nduk, jangan lupa berdoa dulu. diawal melakukan kegiatan. biar dimudahkan sama Allah jalannya' kata dosbing 2 saya suatu ketika.

'coba kamu pahami, penelitian ini merupakan wujud kepedulian kita terhadap makhluk Allah yang lain, saudara-saudara kita. karena dibalik kekurangan yang dimiliki mereka, Allah pasti menganugerahkan potensi dan suatu kelebihan di sisi yang lainnya' kata dosbing 1 saya.

Diberi nasehat seperti ini saya cuma bisa manggut-manggut sambil senyam-senyum, hehe jazakumullah khoir dokter, ibu.

ayo semangat...,, bismillah!
orang hebat tidak dibentuk dalam kondisi yang mudah. 

this note is dedicated to my self, 
penyemangat diri paling ampuh adalah dari diri kita sendiri dan Allah pasti
mari berjuang meraih mimpi  :)


Pictures in this post is taken from: komikmuslimah.blogspot.com

Sabtu, 13 April 2013

Mutiara-Mutiara Bening

Sejarah bercerita kepada kita, di mana ada penentang Allah maka di situ pula akan lahir para pembela, bahkan dari situlah muncul mutiara-mutiara bening. Siapa yang menyangka bahwa putra dari seorang pembuat berhala akan menjadi seorang Rasul bahkan menjadi bapak para Nabi, dialah Ibrahim. Lahir dan besar di kalangan penyembah berhala, namun dia menjadi mutiara di tengah rusaknya moral penduduk negerinya.


Begitupun kisah Fir’aun dan Nabi Musa, Fir’aun yang mengaku sebagai Tuhan melakukan segala cara untuk membunuh calon penentangnya bahkan ketika Musa masih dalam kandungan. Namun toh akhirnya Fir’aun yang membesarkan Musa di istananya, dan ternyata orang yang dia besarkan dan dijadikan anak angkat itu adalah orang yang menjadi penentang utamanya. yah penentang yang dulu ingin dibunuhnya. 

Siapapun, di manapun, apapun dan bagaimanapun keadaannya, jika Allah menghendaki maka tidak ada yang bisa mencegahnya. 

Rasulullah mencontohkan itu kepada kita, bahwa siapapun dia, kita harus menyisakan harapan bahwa orang itu akan mendapat hidayah dari Allah, maka di awal-awal dakwahnya Rasulullah Saw berdoa agar Islam diperkuat oleh salah satu dari dua Umar. Dua Umar yang dimaksud adalah Amr bin Hisyam dan Umar bin Khaththab. Kedua orang ini adalah penentang dakwah, Ternyata hidayah Allah datang pada Umar bin Khaththab. 


Lalu pernahkah kita mendoakan orang-orang kuat dan mempunyai pengaruh agar mereka mendapat hidayah? Sepertinya kita harus belajar mencontohi Nabi dalam masalah ini. 


Taken From : http://www.dakwatuna.com/2013/04/09/30846/cermin-bening-dari-alexandra/#ixzz2QLnRKsd9



Berkawan itu Bersabar

Kawan yang tulus kadang memang lebih menyebalkan dari pada musuh yang menyamar, bekal utama kebersamaan adalah kesabaran. Sebab kita tahu, perjalanan berombongan lebih lambat dibanding sendirian, berkawan insan – insan mulia harus disertai kesadaran, bahwa kita selalu harus “sedang menuju“ kemuliaan, bukan telah sampai.

Persaudaraan adalah berbagi. Tetapi salah satu harus memulai; sepertinya lebih mudah bukan dengan meminta, tapi memberi. Siapa yang tak sabar belajar, harus sabar dalam kebodohan. Siapa yang tak sabar bersaudara, harus sabar dalam kesendirian.

Kadang ada dua orang yang lebih baik bagi mereka jika dipersaingkan dari pada jika diminta bekerjasama. Tetapi tetaplah bersama, dalam lingkaran persaudaraan. Melingkar adalah mengokohkan daya, melingkar adalah mereka cipta, melingkar adalah menyulam cinta. Melingkar adalah kita.

Salim A. Fillah



Kamis, 11 April 2013

berjuang


"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat" (QS. Al-Baqarah : 214) 

           Dikala merasa hidup ini berat, ada baiknya selalu mengingat ingat ayat ini. inget Rasulullah dan para sahabat yang berjuang sampe berdarah-darah untuk mendakwahkan islam di awal-awal risalah. gigi Rasulullah pernah rompal, darah mengucur deras dari mulutnya di perang uhud, 
Bilal bin Al- Arats, seorang pandai besi yang pernah dipanggang dengan bara api tubuhnya hingga  akhirnya bara itu pun padam setelah cairan tubuhnya menetesi bara itu,
Bilal Bin rabbah, Muadzin dengan suara merdu, yang suara terompahnya terdengar di surga. beliau pernah ditindih batu besar di perutnya ditengah padang pasir gersang yang panas, sambil cambukan perih terus terayun ke tubuhnya. namun dengan teguh kalimat "Ahad...Ahad..." terus terucap dari mulutnya.

Hhhhhh..., "apakah kamu mengira kamu akan masuk surga?...."

karena surga begitu indah, dan merupakan karunia yang begitu luar biasa, pantaslah butuh perjuangan yang tak mudah untuk mendapatkannya.

ayo di...ayo...!!! 

"If you cant fly then run, if you can’t run then walk, if you can’t walk then crawl, 
but whatever you do you have to keep moving forward".



Rabu, 03 April 2013

Pre Dietetic Internship Rotasi Komunitas -Kecamatan Pakisaji, Malang-



Alhamdulillahirabbil'alamin.... 
segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang tak pernah lupa dan selalu terjaga, senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya. Rotasi komunitas pre-DI telah selesai :)
masih banyak kekurangan, masih banyak yang harus diperbaiki. kata kepala puskesmas "masalahnya kurang tergali lebih dalam" 
hmmm... bener..bener... gak semudah itu menentukan intervensi yang tepat untuk permasalahan di masyarakat. kenapa muncul suatu masalah atau akibat? di komunitas jawaban sebabnya mungkin multiple

gak selalu ibu-ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif pada anaknya ini disebabkan karena ketidaktahuan atau pengetahuannya yang kurang. bisa jadi, sebenarnya ibu tersebut sudah tahu manfaat ASI Eksklusif. tapi karena tidak ada dukungan dari keluarga (suami, ibu, ibu mertua,dll) atau karena adanya kepercayaan dan mitos yang salah, akhirnya Asi Eksklusif ini tidak ia jalankan.

belajar bagaimana merumuskan suatu kebijakan program di puskesmas, belajar memahami dan berpikir kritis. belajar bertoleransi dan mempertahankan idealisme keilmuan kita.
terima kasih kepada seluruh jajaran pengurus puskesmas Pakisaji dan seluruh pihak yang membantu terlaksananya program kami. semoga Allah memberkahi tiap kerja dengan pahala yang mengalir tiada henti :D