Jumat, 29 April 2011

Ada Apa dengan Islam....???


Bulan april tahun 2011, di Indonesia saat ini sedang booming berita tentang BOM, bom yg dibungkus buku, bom yang di bungkus tas, de Es bE. Berita tentang siapa sebenarnya pengirim ato si Empu bom ini sendiri masih misterius (sepengetahuan saya yang notabene jarang ngikuti berita, tapi drama ngikuti pastinya,huss........ ngawur ajah!! nggak ding, nggak salah maksudnya) dan seperti yang sudah terjadi sebelumnya, lagi-lagi bom-bom ini KATANYA berasal dari kelompok-kelompok yang mengaku dengan gerakan berlandaskan agama Islam.

Tak lama kemudian, muncul kasus penculikan beberapa mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di sejumlah wilayah yang kemudian di Bai’at utk masuk kelompok2 yang lagi-lagi mengatas namakan agama Islam.

Sebel....??? BANGET!! Siapa yang punya perasaan sama dengan saya angkat tangan!
Okeh, satu juta orang lebih. Saya sebagai mahasiswa, yang notabene muslim, berjilbab, jadi ikut-ikutan dikhawatirkan sama keluarga (tapi yang ini saya gag sebel, malah seneng berarti keluarga saya sayang sama saya, narsis mode: ON) Tapi sebel without doing anything juga gag ada manfaatnya, gag dapet solusinya juga. Jadi sharing aja deh, saya mau sedikit membagi unek-unek saya.


First of All, before judge anyone else, let’s look at our self first. Untuk saudara-saudara saya muslim di manapun kita berada, mari bertanya pada diri kita masing-masing dulu. sudah cukup mengenalkah kita dengan agama kita tercinta ini? Kalo sudah, sejauh mana? Sudah cukup kenalkah kita pada Rabb qta, Allah azza wa jalla? Sudah kenalkah kita pada sifat-sifat-Nya? Sudah cukup kenalkah kita pada Rasulullah kita, Muhammad Saw? Apakah memang fenomena-fenomena yang terjadi saat ini memang benar-benar sesuai dengan apa yang diajarkan beliau saat beliau menjadi Khalifah dulu? sudah benarkah kita dalam berislam? 


banyak yah pertanyaannya?


Pertanyaan-pertanyaan diatas bukan untuk sekedar dijawab ‘YA’ dan ‘TIDAK’ aja lho yah, harus ada sumber alias sources yang jelas dari setiap jawaban yang jadi landasan kita. Harus kritis dong, as a young generation. Jangan mudah membenarkan, jangan mudah menyalahkan. Jangan mudah membenci, jangan mudah pula menyukai, sebelum antum tahu bagaimana sebenar-benarnya islam memandang masalah-masalah ini (sebelum masuk lebih dalam, saya mau menegaskan sekali lagi nih, ini semua murni opini atawa pendapat saya berdasarkan info dan pengetahuan yang saya ketahui, jadi ada baiknya pembaca cari referensi sendiri yang sahih klo mau dapat jelasnya, ex: Al Qur’an and al hadist).


Pertama, banyak berita yang menyebutkan islam mencintai kekerasan, hukum rajam, membolehkan memukul istri, de es be. Pernah liat film fitna? Ada beberapa potongan ayat al Qur’an yang diambil lalu ditampilkan gambar algojo yang wajahnya ditutupi pake kain hitam memenggal kepala seseorang dengan sadisnya (saya nonton pas kelas 2 SMA, lupa detailnya) waktu nonton saya marah, dan berkata “ini apaan? Al qur’an gag mungkin isinya kayak gini” lalu teman saya yang nonis ato no islam disebelah menyahut “terus ini apa dong klo bukan ayat Al Qur’an?”.


Saya sangat menyesal sekali karna waktu itu tidak bisa menjawab apa-apa. Hanya terdiam. karna memang saya jarang baca Al Qur’an saat itu, apalagi terjemahannya. Saya Cuma diam dengan sesekali berkata ‘gag, Al Qur’an gag mungkin kayak gitu’.

sayangnya waktu gag bisa kembali.hikkss....,

Padahal klo mau aktif belajar dan kritis, kita pasti dapat melihat kesalahannya. Contohnya film fitna tadi, klo waktu itu saya anak yang terbiasa baca Al Qur’an dan membawa al Qur’an selalu di tas saya, maka dengan mudah saya cari ayatnya dan liat keseluruhannya ayat tersebut dan mencari apa maksudnya,


‘Oh...., ternyata itu potongan ayat yang menceritakan tentang peperangan yang terjadi di zaman rasulullah’
Begitu juga masalah hukum rajam, memukul istri,dll. Sekali lagi kalo kita mau mengenal islam lebih dekat maka kita pasti menemukan keindahan dan kedamaian disetiap ajarannya
.


‘Oh, ternyata mendekati zina (segala hal yang bisa mendatangkan nafsu syahwat) aja udah dilarang di al Qur’an apalagi sampai zinanya sendiri, dan zina itu termasuk dosa besar. Dan ruginya juga balik ke kita, karna kita telah menghinakan diri kita sendiri’. 


‘Eehhmmm, berarti islam sangat menjunjung tinggi martabat manusia yah?’ 


hayoo, pernah mikir kayak gitu gag? Ternyata ada ajaran yang sangat indah dibalik hukum rajam yang Cuma diliat kejamnya doang itu. hukum rajam ini gak serta merta diterapkan begitu aja, tapi sebelum-sebelumnya ada ayat-ayat al-Qur'an yang menjelaskan tentang perintah menjauhi zina (jaman sekarang udah pada liat kan efek negatif dari zina ini udah seserem and se'gawat' apa?), jadi orang yang melakukan zina ini adalah orang yang udah kelewatan banget, karena perintahnya gak boleh deketin, eh dia malah udah ngelakuin. so, hukum rajam diterapkan juga untuk semakin mempertegas larangan. biar gak ada yang berani betul buat 'deketin'. nah, hasilnya pasti banyak yang mematuhi kan? artinya tingkat aktivitas perzinahan yang beredar juga berkurang drastis. masyarakat jd lebih aman dan bermartabat (secara, siapa juga yang mau dirajam) ^^


Lalu untuk masalah memukul istri..... , Rasulullah Saw. dalam sebuah haditsnya bersabda,
‘La tadhribu imaallah!’[Hadits shahih diriwayatkan oleh Imam Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah] Maknanya, ‘Jangan kalian pukul kaum perempuan!’ 


Dalam hadits yang lain, beliau menjelaskan bahwa sebaik-baik lelaki atau suami adalah yang berbuat baik pada isterinya. [Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan Ibnu Hibban] 


“Sebab itu, maka Wanita yang saleh ialah yang ta’at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu kuatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS: An-Nisa:34)


Tuh kan?


masalah pengeboman juga, check dulu yang satu ini


“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS An-Nahl:125)


Jadi islam disampaikan dengan cara damai, cara yang baik. Dengan hikmah, dan pelajaran yang baik pula, artinya yang mengajarkan islam terlebih dulu harus bisa menjadi tauladan kebaikan, atau minimal sama-sama melakukan kebaikannya ketika mulai mengajarkannya. 


Terus kok ada perang di Jaman Rasulullah, katanya damai?


Peperangan terjadi karna sebab-sebab tertentu. Salah satunya aja nih, dulu khan umat islam dimusuhi sama kaum kafir Quraisy, sampai-sampai Rasullah hampir dibunuh di rumahnya. Jadi memang peperangan mutlak diperlukan.


Masalah mahasiswa yang diculik itu tuh gimana?


Dari berita-berita di TV, katanya para mahasiswa ini setelah masuk ke dalam kelompok-kelompok ini kemudian berubah. Jadi pendiam, suka membantah orang tua, tiba-tiba celana jadi cingkrang, pake jilbab panjang, bahkan pake cadar (kalo masalah pakaian ini nih saya tersungging berat.



 Gara-gara berita ini, para akhwat jilbab panjang, para ACC atau Asosiasi Celana Cingkrang jadi ikut-ikutan dicurigai, padahal ini kan kita berusaha berpenampilan seperti yang di syariatkan oleh islam,
tapi no problemo, we’re proud to be a muslim, gag peduli anggapan orang yang penting kita dianggap indah dimata Sang Maha pemilik keindahan, Allah SWT,hehehe)


Balik ke perubahan sikap, kembali saya lontarkan pertanyaan, 

benarkah harus seperti itu? Saya pikir semua juga tahu bagaimana Rasulullah mengajarkan pada kita menghormati dan menyayangi orang tua, sampai-sampai berkata ‘ah..!!’ saja tidak boleh. Contoh-contoh lain bisa diliat di beberapa hadist.

Cukup panjang juga yah? Hehe. 


Well, intinya As a Muslim, kita harus mengenal islam kita ini dengan menyeluruh, agar gag gampang terpengaruh dengan segala pemberitaan ataupun segala kondisi yang terjadi. 


Menuntut ilmu agama di samping ilmu dunia itu BUKAN PERLU, tapi BUTUH, karna memang Allah telah memberikan Al Qur’an as our guide in this life. Klo qta jauh dari guidenya, gimana bisa sampai tujuan dengan selamat? 


Semakin kita kenal, maka akan semakin sayang kita pada Allah, Rasulullah, dan agama ini pastinya hingga akhirnya kita dapat mengucapkan dengan lantang
‘Im proud to be A muslim....!!’ 


Wallahu ‘alam.

Kamis, 28 April 2011

a letter for my beloved friends


wah, kangen teman2. wooiii, meind freundin...!! gimana kabarnya disana. miss you all like crazy nih disini (lebay)
hehehe,
sepertinya aura-aura ke'SMA'annya sudah mulai pudar. udah dewasa semua. you are starting looks like a women now.sepertinya semuanya baik2 aja. sehat juga keliahatannya (dari fotonya)
beberapa bulan lagi udah semester 5 yah? udah tua yah kita, udah menginjak kepala dua lagi.


i really can see ur truly self, now.
you all have a different colour. different type of women but those all are really beautifull in your own ways.


sukses terus yah, aku percaya kalian akan selalu bisa memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, dan sesama. i'll always support and watching you (hiiiii, a bit scary, isn't it?) hahaha, maksudnya i'll always be here for you even we can't always meet everyday like before.

terima kasih atas bantuannya selama ini, terima kasih untuk semua dukungan, dan kesabarannya dalam menghadapi keusilaan dan kelemotan saya.

semoga Allah swt senantiasa melimpahkan kebaikan, dan karunia-Nya untuk para gadis cantik yang saya sayangi ini
saranghaeYo uri chingu!
sukses terus yah

Senin, 11 April 2011

Banyak tahu atau tahu banyak??


apa bedanya 'banyak tahu' dengan 'tahu banyak'??
terdiri dari dua suku kata yang sama namun hanya dengan perbedaan letak saja sudah menghasilkan makna yang jauh berbeda.
hmmmm....,

yang paling baik yang mana??
 kita simak jawaban berikut ini, survey membuktikan....... (berasa pembawa acara kuis)



Accourding the sources i know, 
banyak tahu itu berarti seseorang banyak mengetahui berbagai hal, tapi sekedar tahu aja, gak mendalam, tidak mengetahui hal itu sampai mendetail.
contoh orang yang banyak tahu :

A: Eh, tadi aq liat si X ngambil mangganya pak Y lho

B: hah? masa? kemaren katamu si X punya buah mangga banyak yah di simpen dirumahnya?

A: iyaa, hmmm..., apa mangga yang dirumahnya kemaren juga dari pohon mangganya pak Y yah?? waaah..., bahaya nih

B:  jadi si X nyuri mangga gitu?

A: bisa jadi....,

C:  heeeiiiy..., jangan su'udzon dulu, kemaren aku denger si X emang nyimpen mangga banyak di rumah. dan mangga itu emang beneran punya pak Y, tapi temen kita si X bukan nyuri tuh mangga, tapi emang dia disuruh pak Y buat ngambilin mangganya beliau.

A: ngapain pak Y nyuruh si X ngambilin mangganya? baik hati banget.

C: dengerin dulu, pak Y itu mau bikin bisnis manisan mangga, nah kebetulan ibunya si X kan jago bikin manisan mangga se-antero kampung tuh, makanya diajak kerjasama sama beliau, gituu... 

B: ooouuh, iya sih aku pernah denger langsung dari pak Y kalau beliau emang bercita-cita jadi intrepreneur, sejak mahasiswa malah pengennya, tapi beliau masih bingung bisnis apa yang sekiranya cocok dijalankan di daerah sekitar sini.

A: oooohh..., gitu yah? hehehe

Dari cuplikan dialog diatas bisa diambil analoginya. 
Si A adalah contoh orang yang banyak tahu. Dia tahu klo hari ini si X ngambil mangga di pohonnya pak Y, dia tahu kalo di rumahnya X terdapat banyak buah mangga (entah gimana caranya bisa dapat info sebanyak itu) tapi dia gak tahu banyak, alias gak tahu secara detail tentang kejadian yang sebenarnya.
Bahayanya kalau modal hanya ke’banyak tahu’an ini menimbulkan kesalah pahaman, atau bahkan fitnah (na’udzubillah). Contohnya si A yang hampir aja menuduh si X pencuri, apa jadinya klo si A akhirnya melaporkan si X ke polisi? Bisnis manisan terganggu, hubungan baik antara si A dan si X pun rusak.
What about Tahu banyak?
Tahu banyak berarti, dia tidak selalu tahu banyak hal namun ketika dia mengetahuinya, dia bener-bener paham dan mengerti tentang hal itu. Dalam hal ini contohnya si B. Meskipun dia gak tahu permasalahan yang menimpa si X, tapi dia tahu, ketika perbincangan berlanjut tentang topik keinginan dan cita-cita pak Y. Bahkan sejak kapan keinginan itu bermula.

Jadi Which one would be the best?

Jawabannya: kayak si C, dia banyak tahu, tapi juga tahu banyak.(hehe)  
Gak cukup banyak tahu, karena klo gag berhati-hati menyampaikan informasi, bisa menimbulkan informasi yang keliru yang bisa merugikan orang lain
Gak cukup tahu banyak, karena menjadi ahli dalam suatu hal kalo gag di bagi dan minta bagian dari ahli lainnya (baca: saling berbagi) juga gak akan bisa menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik.
wallahu 'alam (karena saya merasa gak tahu banyak and gak banyak tahu)



نَضَّرَ اللهُ امْرَءًا سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ، فَرُبَّ مُبَلَّغٌ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ
"Semoga Allah memuliakan seseorang yang mendengar sesuatu dari kami lalu dia menyampaikannya (kepada yang lain) sebagaimana yang dia dengar, maka kadang-kadang orang yang disampaikan ilmu lebih memahami daripada orang yang mendengarnya." (HR. At-Tirmidziy no.2659 dan isnadnya shahih, lihat Jaami'ul Ushuul 8/18)