Selasa, 02 September 2014

Tingkatan Berbuat Baik

Berbuat baik ternyata ada tingkatannya.
Tingkatan tertinggi berbuat baik pada Allah dan RasulNya. Mengapa tertinggi? Karena untuk selalu ikhlas melaksanakannya memang tak mudah. Seperti ikhlasnya para muslimah perancis untuk tetap mempertahankan jilbab ditengah larangan pemerintahnya, seperti para penduduk Gaza yang lebih memilih memakan kucing untuk mengganjal lapar dibanding kenyang dengan hidangan berlimpah tapi berkhianat pada Rabb-nya, seperti imam ahmad bin hambal yg rela disiksa dan dijebloskan ke penjara berkali kali demi mempertahankan kebenaran: al qur'an bukan makhluk tapi wahyu. Ya, memang tak mudah untuk berbuat baik pada Allah dan RasulNya.

Tingkatan berbuat baik selanjutnya adalah berbuat baik pada orang yang menyayangi kita. Contoh paling dekatnya adalah orang tua. Bahkan untuk mengeluh dan berucap 'aah!' Saja pada mereka Allah melarang kita. Percayalah, manusia paling ikhlas dalam menolong dan membantu kita di dunia ini, ialah orang tua kita! Yang paling peduli dan siap mengulurkan tangannya tanpa pamrih, tanpa mengharap lebih. Maka apalah guna memiliki anak seorang hartawan, jika membesuk ibunya saja ia enggan. Apa gunanya anak berpangkat tinggi, jika ia lupa dengan ayahnya yang bekerja dari pagi hingga pagi lagi?
Sebuah teladan indah dicontohkan oleh seorang Doktor dari universitas tempat saya belajar, "tanpa ibu saya ini", katanya sambil mendekap sayang wanita berpakaian sederhana disampingnya, "mungkin sekarang saya hanyalah seorang kuli" ucapnya.
Sungguh ibu dan anak yang beruntung.

Tingkatan terendah dari berbuat baik adalah berbuat baik pada alam dan seisinya. Ya, karena islam adalah rahmatan lil 'alamin, rahmat bagi sekalian alam. Maka berbuat baik tak hanya sebatas pada sesama manusia, namun kepada seluruh makhluk-Nya. Ingatkah kita, bahkan seorang pelacur pun memperoleh surga karena kebaikannya memberi minum seekor anjing?
Karena manusia diciptakan sebagai pemimpin di bumi, maka berbuat baik pada alam juga merupakan tugas yang diembankan pada tiap-tiap diri.