Sabtu, 09 Maret 2013

Bahagia itu milik hati yang bersyukur

bahagia itu sederhana..., 
kalimat ini begitu familiar terdengar di telinga saya. 
bahagia itu sederhana, ketemu saudara itu bahagia. bisa makan makanan favorit kita itu bahagia, becandain temen itu bahagia. 
menurut saya, bahagia itu memang sederhana. cukup memiliki hati yang senantiasa bersyukur, pasti kita kan jd manusia yang selalu diliputi kebahagiaan. seperti hikmah yang saya dapat pagi ini, di perjalanan menuju kota kelahiran saya. 

 ketika sedang asik menikmati perjalanan dalam angkot AL yang lengang, karena hanya ada 2 penumpang di dalamnya, saya disadarkan oleh suara seorang pria yang nampaknya memanggil manggil angkot yang saya tumpangi. saya tidak seberapa peduli, karena disamping kantuk mulai menyerang, bapak sopir angkot ini pun sudah mengetahui panggilan pria ini. terbukti, angkot kami berhenti. 

 "ayo..ayo cepet... garai macet wae awakmu iki'' (ayo..ayo cepat...bikin macet aja kamu ini) ucap bapak sopir. 

"hahaha ko sik toh cak....," (tunggu sebentar dong bang) terdengar pria itu menjawab sambil tersengal sengal. 

mana sih orangnya kok gak nongol nongol, batin saya karena cukup lama angkot terhenti dan hanya suara pria itu saja yang terdengar, sementara sosoknya tak kunjung terlihat. dan betapa menyesalnya saya telah mengomeli bapak itu (meski cuma dalam hati) ketika sosok itu mulai terlihat menaiki angkot. 
lelaki itu ternyata lumpuh kedua kakinya. 
ternyata dari tadi beliau berjuang mengejar angkot dengan menyeret-nyeret tubuhnya. dengan menjadikan kedua tangannya sebagai tumpuan geraknya. 

Masya Allah...., wajah dan tubuhnya tampak dibanjiri keringat, dengan susah payah ia menaiki angkot. 

"kalem..kalem wae," kata bapak sopir yang tampak prihatin. dan ketika akhirnya dengan susah payah ia berhasil duduk di bangku angkot, wajah itu nampak menyunggingkan senyum. 
kata pertama yg terucap dari lisannya adalah 'alhamdulillah.....' sambil mengelap kucuran keringat di wajah serta lehernya. 
saya tertegun, Subhanallah.., dengan keadaannya yang serba kesulitan itu ucapan syukur ternyata masih begitu mudah terluncur dari lisannya. Dengan keterbatasan fisiknya yang 'melelahkan' itu, ia dengan begitu tulusnya memuji Tuhannya, Tuhan yang juga menakdirkannya memiliki keterbatasan fisik tersebut. 

Bahagia itu sederhana, cukup memiliki hati yang penuh syukur. maka bahagia takkan jauh-jauh darimu. dengan syukur, kekurangan kan tercukupi. dengan syukur, Allah akan tambahkan nikmat pada diri.

 

Terima kasih atas teguran-Mu ya Rabb, sebagai hamba yang merasa dilebihkan banyak kenikmatan dibandingkan bapak tadi hamba harusnya mampu bersyukur lebih, mampu berkarya lebih, dan menjaga selalu optimis dalam tiap tantangan kehidupan yang Engkau berikan. 

"Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui". (QS.An-Nisa':147) 

 “Barang siapa bersyukur, maka niscaya akan Ku tambah nikmat-Ku padamu, dan barang siapa kufur maka sesungguhnya azab Allah sangat pedih.” (QS.Ibrahim:7)

Tidak ada komentar: