Rabu, 06 Maret 2013

arrogant

         Sombong, arrogant, begitu rentan menyusup ke dalam jiwa, berujar kepada hati bahwa diri ini indah, mulia lagi mempesona. namun tanpa disadari, ia menebalkan dinding hati hingga ia tak lagi peka terhadap rintihan nurani. 
         Ingatkah kita akan kisah Iblis dan Adam As? 
ya, karena kesombongannyalah Iblis diusir dari surga, karena kesombongan itulah ia terlaknat. sombong memang begitu menjengkelkan. bagaimana tidak? sombong membuat kita tak peka terhadap kebenaran, lebih tepatnya tak peduli dengan kebenaran. 
'yang penting aku benar! hanya pendapatku, bukan yang lain' 
 'aku pasti bisa lebih baik dari mereka!' 
jika ditanya 'kenapa kamu berpikir seperti itu?' pastilah sombong menjawab 


           'karena aku lebih unggul darinya! dari mereka' 
       Tanpa sadar, mungkin kita pernah mengalaminya, meskipun tak sefrontal itu, meski mungkin hanya terbersit di hati. tapi sesedikit apapun sombong tetap akan berdampak. mulai dari hilangnya objektifitas dan cara berpikir jernih hingga mengakibatkan murka Ilahi. 
         astaghfirullah.....,, ampuni diri ini ya Rabb, manusia hina ini akan menjadi semakin terhina akibat kelalaiannya dan kesombongannya. bersyukur atas teguranMu dan pelajaran dari-Mu yang begitu berharga. 

            Orang sombong adalah orang yang tertipu. tertipu karena merasa dirinya mulia padahal ia hina. tertipu karena merasa punya segala padahal tak punya apa-apa, tertipu karena yang ia banggakan sesungguhnya bukan miliknya. aduhai, jika dipikir, apa yang hendak kita sombongkan atau banggakan? harta? tak selamanya ia kan dimiliki, 
wajah rupawan? waktu yang kan mengikis. 
kecerdasan? cerdas tanpa lingkungan yang mendukungpun tak ada gunanya. 

            teringat kisah Fir'aun dengan segala kepongahannya. harta dan kekuasaanya dipikirnya akan abadi disisi, tak lekang oleh masa, tapi akhirnya, begitu mudahnya segalanya menjadi musnah hanya dengan kuasa dari sang Maha Pencipta. 
             Lantas kita? tubuh ini pun bukan punya kita, jantung ini, dan nafas ini pun pinjaman dari-Nya. masih pantaskah kita berbangga? berbangga pada apa? pada hal yang sebenarnya bukan milik kita? masih pantaskah kita sombong denganNya? sombong bener-bener menipu yah?

Tidak ada komentar: